Lampung24jam.com, Bandar Lampung – Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di Lampung lebih banyak daripada mereka yang terkonfirmasi positif terinfeksi corona. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Lampung Reihana mengatakan, PDP di Lampung rata-rata mempunya penyakit penyerta. Dengan demikian, tidak murni menderita covid-19. Lansir Jejamo.com
Sebab itulah, jumlah PDP yang meninggal lebih banyak ketimbang mereka yang terkonfirmasi positif.
Penyebab lain adalah di Lampung belum memungkinkan dilaksanakan tes PCR atau polymerase chain reaction. Alat PCR yang terdekat ada di Palembang dan Jakarta.
Untuk Lampung masih menunggu bantuan dari Kementerian BUMN.
Reihana bilang, ketika PDP diambil swab-nya, hasilnya mesti menunggu lama karena sampel swab mesti dikirim ke Jakarta atau Palembang.
“Belum lagi kalau reagen-nya habis. Maka itu kadangkala pasien sudah meninggal, hasil swab belum keluar,” ujar Reihana kepada jejamo.com tadi malam lewat rekaman video yang dikirim.
Reihana mengatakan, karena kebanyakan PDP mempunyai penyakit penyerta, kemungkinan besar berpengaruh pada imunitasnya.
“Tapi tindakan kepada PDP ini sudah sesuai dengan protokol penganganan pasien covid-19,” ujarnya. (rls)