Lampung24jam.com, Lampung Tengah – Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung berkolaborasi bersama Wakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya melakukan diskusi bersama seniman Lampung Tengah di Pasar Kuliner Karang Endah (Pakare).
Dalam diskusinya, Wakil Bupati Lampung Tengah Berharap pakare bisa menjadi wadah bagi para seniman Lampung Tengah serta mendongkrak Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Jadi saya berharap, Pakare ini bisa lebih maju kedepannya dan dapat menjadi wadah bagi para seniman di Kabupaten Lampung Tengah, ditambah lagi hadirnya GenPi Lampung dan penggagas Payungi Kota Metro Dharma Setyawan. Semoga dengan hadirnya mereka ditengah-tengah kita dapat memberikan ide-ide kreatifnya demi kemajuan Kabupaten Lampung Tengah serta Provinsi Lampung sendiri.” Kata Ardito Wijaya, Sabtu 17/4/2021.
Ardito Wijaya juga berharap pasar kreatif seperti Pakare ada disetiap 28 Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.
“Bila memang Pasar Kreatif dapat menjadi solusi membangkitkan perekonomian di masa pandemi covid-19, kedepannya kami akan merancang bagaimana pasar kreatif ada di setiap kecamatan di kabupaten Lampung Tengah, tentunya dengan berbagai macam konsep melihat kondisi lingkungan itu sendiri.” Ucapnya.
Sementara itu, Ketua GenPI Lampung Abdul Rohman Wahid siap memberikan ide kreatif dan pendampingan di seluruh kabupaten/Kota di Provinsi Lampung demi meningkatkan perekonomian mandiri bagi masyarakat.
“Pastinya kami sangat berterima kasih telah diundang di Pasar Kuliner Karang Endah (Pakare) ini, bersama Wakil Bupati dan penggiat seniman Lampung Tengah, dan kami sebagai GenPi siap memberikan pendampingan dan memberikan ide kreatif serta promosi di media sosial, dimana peran pemuda harus memiliki ide kreatif untuk membangun kemandirian perekonomian di masa pandemi covid-19.
Kemudian, kami juga siap berkolaborasi disetiap stakeholder tiap OPD di Provinsi Lampung, untuk menggali potensi ide kreatif masyarakat, sehingga, ke depan sektor ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah di Provinsi Lampung.” Imbuhnya. (*)